Blue is the Colour of Love
DarahRouge dikenal karena teater canggihnya yang mengangkat isu-isu kontemporer seperti pertunjukan “Menjahit Marat Sade”, “Cooking and Murder”, “Bule”, “Transisi”, dan pertunjukan terbarunya yang berjudul “Blue Is the Colour of Love” yang akan ditampilkan di Bali, Bandung, dan Jakarta pada bulan Juni 2018.
Disutradarai oleh seniman pertunjukan dan penyair yang bernama Imang Susu dan dikembangkan bersama aktor yang bernama Kerensa Dewantoro, “Blue Is the Colour of Love” adalah dialog yang perlu kita perbincangkan tentang isu-isu budaya pernikahan di Indonesia, dating-app, dan dunia perkencanan. Ini adalah sebuah pertunjukan yang memadukan kabaret sopan, sirkus dan teater yang absurd, mengeksplorasi bagaimana orang-orang melukai diri mereka sendiri, serta cara masyarakat menyakiti orang lain: pernikahan terlalu rumit untuk diterjemahkan dan ditafsirkan oleh masyarakat tersebut. Cinta itu sangat sederhana, tapi bisa dengan mudah berubah menjadi kebencian. Kita hidup di dunia yang mana tampaknya cinta adalah satu-satunya sumber dari segala bentuk kejahatan.
Ini adalah perjalanan rollercoaster lucu melalui cinta, penolakan dan pengampunan, serta memunculkan pertanyaan tentang arah masyarakat kita. “Blue Is the Colour of Love” sebelumnya dan pertama kalinya ditampilkan di Universitas Islam 45, Bekasi, pada tanggal 28 April 2018.
"Blue is the Color of Love" adalah upaya untuk menciptakan narasi baru bagi perempuan di panggung ketika berhadapan dengan isu-isu yang disebutkan tadi dari hati - yang menarik diri dari stereotip yang digambarkan dalam naskah atau gambaran laki-laki dan perempuan adalah “korban cinta” dalam kebanyakan sinetron Indonesia. Kerensa melihat tubuhnya sebagai alat politis yang menentang gagasan tentang perempuan yang terlalu tua untuk melakukan teater fisik, menentang gagasan tentang sensualitasnya, menentang gagasan bahwa perempuan tidak mampu mendekati proses kreatif dengan cara yang benar-benar bebas, atau perempuan hanyalah menjadi “sentimental dan sensual” untuk menarik perhatian lelaki. Dalam pertunjukan ini ia mendorong fisik, emosi, dan sisi spiritualnya menjadi ekstrem untuk mengungkapkan pertanyaan-pertanyaan mendasar yang mendalam tentang nilai-nilai yang kita tempatkan pada cinta, pernikahan, dan hak kita untuk menghakimi penilaian orang lain. Teks ini bersifat politis dalam artian bahwa ia menarik kesimpulan dari gagasan bahwa semua teater harus menjadi sastra, bahwa kisah-kisah pribadi kita tidak cukup baik untuk diceritakan begitu saja tanpa “menjadi sastra”. Pertunjukan diharapkan memberi perspektif baru – ini adalah kebenaran tetapi bukan realitas.
Durasi: 40 menit. + - Ingris/ Indonesian
Contact Person: Kerensa
WA 081310107252
Informasi lebih lanjut:
http://www.darahrouge.blogspot.com
Facebook: DarahRouge
Instagram: @darahrouge atau #darahrouge
Adjunto | Tamaño |
---|---|
I was consulting another doctor | 33.8 KB |